Beton K 175 lebih banyak digunakan pada pondasi berbagai jenis bangunan seperti gudang, perumahan dan pagar beton. Pilihan pada beton ini karena dinilai mampu menahan beban hingga 14.5 Mpa.
Karena itu perlu adanya analisa beton K 175 yang lebih mendalam untuk mengetahui apa saja keunggulannya. Selain keunggulan pahami juga cara menghitung komposisi material untuk beton tersebut.
Ini dilakukan agar beton ini sesuai dengan ukuran dan dapat digunakan di proyek bangunan kecil. Bahkan beberapa kontraktor juga sering menjadikan beton in untuk bangunan bertingkat
Analisa Beton K 175 dan Keunggulannya
Berikut beberapa keunggulan dan analisis singkat terkait beton K 175 yang banyak digunakan oleh kontraktor bangunan:
Keamanan Terjamin
Jenis beton ini sudah sesuai dengan standar SNI dan tingkat keamanannya sudah teruji secara teknis. Sehingga beton ini bisa kamu jadikan sebagai berbagai jenis bangunan baik skala kecil atau bertingkat.
Pondasi Bangunan Terbaik
Beton K 175 ini dikenal memiliki kekuatan yang dapat menopang beban hingga 14.5 Mpa atau setara 2.000 kg per cm2. Kekuatan ini terbilang cukup besar sehingga mampu menopang bangunan besar yang ada di atasnya.
Fleksibel
Dalam proses pembangunan konstruksi ada banyak teknik yang bisa diaplikasikan. Misalnya cakar ayam, jaring laba-laba, beton bertulang dan masih banyak lagi jenis lainnya. Beton K 175 ini dapat diaplikasikan pada semua teknik tersebut sehingga bisa mempermudah proses pembangunan.
Tahan Untuk Segala Kondisi
Indonesia dikenal sebagai negara yang didalamnya terdiri dari berbagai kondisi geografis yang beragam. Menariknya beton K 175 ini sudah cocok untuk segala kondisi baik tanah tidak rata, cuaca ekstrem atau gempa bumi sekalipun.
Cara Membuat Beton K 175
Sesuai peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N. 1-2, beton ini termasuk dalam mutu K. karena itu dalam standar mutunya memiliki satuan kg/cm2 dan proses pembuatannya sesuai dengan komposisi beton sebagai berikut
Mutu beton | Semen (kg) | Pasir (kg) | Kerikil (kg) | Air (liter) | W/C Ratio |
7.4 Mpa (K 100) | 247 | 869 | 999 | 215 | 0.87 |
9.8 (K 125) | 276 | 828 | 1012 | 215 | 0.78 |
12.2 Mpa (K 150) | 299 | 799 | 1017 | 215 | 0.72 |
14.5 Mpa (K 175) | 326 | 760 | 1029 | 215 | 0.66 |
16.9 Mpa (K 200) | 352 | 731 | 1031 | 215 | 0.61 |
19.3 Mpa (K 225) | 371 | 698 | 1047 | 215 | 0.58 |
21.7 Mpa (K 250) | 384 | 692 | 1039 | 215 | 0.56 |
24.0 Mpa (K 275 | 406 | 684 | 1026 | 215 | 0.53 |
26.4 Mpa (K 300) | 413 | 681 | 1021 | 215 | 0.52 |
28.8 Mpa (K 325) | 439 | 670 | 1006 | 215 | 0.49 |
31.2 Mpa (K 350) | 448 | 667 | 1000 | 215 | 0.48 |
Bagi kamu yang kesulitan dalam menimbang material beton di atas maka bisa dengan opsi yang lebih mudah. Kamu bisa membuat beton K 175 dengan adukan 1,23 yang meliputi 1 ember semen, 2 ember pasir dan 3 ember kerikil.
Dalam proses tersebut pastikan ember yang digunakan harus berukuran sama. Selain itu kapasitas airnya juga harus sama dan volume airnya sebanyak 0.8 ember.
Jadi analisa beton K 175 ini lebih banyak dipilih untuk pondasi bangunan karen keamanan terjamin dan aman untuk segala kondisi. Lalu dari sisi pembuatannya menggunakan perbandingan 1,2,3 untuk material semen, pasir dan kerikil yang digunakan.