Tingkat kemiringan atap pada rumah ada sedikit perbedaan namun rata-rata ada di angka 30 derajat. Dengan tingkat kemiringan seperti ini maka perlu perhitungan yang tepat agar rumah terlihat menarik dan sesuai standar.
Untuk itu bagi yang terjun di bidang konstruksi maka perlu mengetahui cara menghitung luas atap. Dari proses ini nantinya bisa membuat rumah sesuai dengan desain yang telah direncanakan.
Selain itu dari proses perhitungan ini bisa juga mengukur kebutuhan material yang dibutuhkan. Lalu hasil terpentingnya bisa membuat bangunan bisa berdiri kokoh dan bertahan dalam kurun waktu yang lama.
Cara Menghitung Luas Atap yang Kemiringannya 30 Derajat
Dalam menghitung atap yang kemiringannya 30 derajat maka perlu dilakukan beberapa langkah berikut:
Tingkat Kemiringan
Pada tahap awal, kamu perlu mengatur dan menentukan tingkat kemiringannya terlebih dahulu. Dalam hal ini kemiringannya sudah ditentukan di angka 30 derajat pada suatu bangunan. Tingkat kemiringan ini tergolong yang standar dalam dunia konstruksi.
Kemiringan Dengan Tinggi
Ketika kemiringannya sudah ditentukan maka tinggai mengukur tinggi dan ini banyak dilakukan oleh tukang bangunan. Hal ini dilakukan karena proses perhitungannya tergolong cukup sederhana.
Dalam proses perhitungannya ini ada rumus khusus yang bisa digunakan diantaranya sebagai berikut:
Luas atap rumah = (Panjang x Lebar) / cosinus (z)
Penjelasan:
- Cosinus merupakan istilah dalam matematika dimana ada perbandingan sisi segitiga ada yang di sudut dengan kemiringan tertentu.
- Selalu gunakan satu meter untuk menghitung luas atap
- Z adalah sudut kemiringan yang ada di atap rumah.
Dengan rumus di atas maka berikut contohnya:
Pak Budi memiliki rumah dengan luas 6 meter x 20 meter dengan overstek 2 meter. Atap pada rumah ini tingkat kemiringannya mencapai 30 derajat. Maka berapakah luas dari rumah tersebut?
Luas atap = ( 6 meter + 2 meter) x ( 20 meter + 2 meter) /cos 30
= ( 8 meter x 22 meter) / cos 30
= 176 meter / 0,83
= 212, 04 meter persegi
Jadi luas rumah pak budi yang tingkat kemiringannya 30 derajat adalah 212,04 m2
Standard Kemiringan Atap
Atap yang ada pada rumah tidak harus memiliki tingkat kemiringan 30 derajat. Namun ada beberapa ukuran standar yang perlu diketahui oleh setiap orang dan ini bisa diukur dengan bahan utama. Untuk lebih jelasnya berikut standar kemiringan atap berdasarkan jenisnya:
Jenis atap | Tingkat kemiringan |
Seng | 15 – 25 derajat |
Aspal | 30 – 90 derajat |
Beton | 30 -35 derajat |
Metal | 25 – 35 derajat |
Keramik | 30 derajat |
Polikarbonat | Di atas 2 derajat |
Atap dak | 0 derajat |
Kaca | 2 – 90 derajat |
Spandek | 5 – 60 derajat |
Jenis-Jenis Bentuk Atap
Jika kemiringannya sudah ditentukan maka kamu bisa menyesuaikan dengan bentuk atap sebagai berikut:
Atap Pelana
Bentuk atap ini banyak digunakan pada rumah sederhana dalam bentuk segitiga dengan kemiringan 30 derajat.
Atap Limas
Atap ini jika dilihat dari depan bentuknya segitiga dan dari samping terlihat seperti trapesium. Atap ini dinilai lebih proporsional dan tingkat kesulitan dan biayanya cukup tinggi.
Atap Miring
Bentuk atap ini sesuai dengan namanya dimana memiliki tampilan miring pada satu sisinya. Atap ini dipilih agar mampu mengalirkan air ke salah satu sisi rumah dan kemiringannya tergolong landai.
Jadi cara menghitung luas atap bisa ditentukan terlebih dahulu tingkat kemiringannya. Rata-rata kemiringan atap itu sekitar 30 derajat dan ini yang paling banyak diterapkan pada beberapa rumah.
Kemiringan itu tidak bersifat permanen tetapi bisa juga memilih ukuran lain sesuai yang ada di tabel. Ketika kemiringannya sudah ditentukan maka kamu bisa memilih bentuk baik pelana, limas dan miring.