Nama keramik dan ubin rasanya sudah tidak asing lagi ditelinga setiap warga Indonesia. Namun tidak sedikit dari mereka yang belum mengetahui perbedaan ubin dan keramik.
Selama ini keramik dan ubin termasuk materai yang lebih banyak digunakan pada lantai. Karena itu kedua bahan ini dianggap sama dan sekilas memiliki fungsi sama yaitu menutup permukaan dari lantai.
Pada saat digunakan menutup lantai, keramik dan ubin ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua ini perlu diketahui khususnya bagi kamu yang aktif sebagai di bidang konstruksi bangunan.
Perbedaan Ubin dan Keramik Dalam Suatu Bangunan
Meski sama-sama digunakan untuk permukaan lantai, kedua material ini memiliki berbagai perbedaan diantaranya:
Bahan dan Proses Pembuatannya
Ubin termasuk material yang berbahan dasar tanah liat dan pasir halus serta feldspar. Bahan campuran itu kemudian dibakar dengan menggunakan suhu lebih tinggi dari material keramik. Karena itu tidak heran jika ubin memiliki daya tahan lebih tinggi saat dipakai.
Sedangkan keramik dibuat dengan bahan dasar tanah liat berwarna merah, putih dan coklat alami. Lalu semua bahan dibakar untuk mengurangi kadar air dan diikuti dengan pola untuk kemudian diterapkan menjadi keramik.
Teknik Pembuatan
Proses pembuatan ubin dan keramik ini perbedaannya cukup signifikan. Ubin dibuat dengan metode dust pressing sehingga dari sisi hasilnya lebih padat. Selain itu material ini juga dinilai lebih tahan lama daripada keramik.
Sedangkan keramik proses pembuatannya dengan mencampur berbagai bahan lalu aduk sampai rata. Setelah itu bahan itu dicetak membentuk persegi dengan ukuran yang beragam dan sesuai kebutuhan pasar.
Tampilan
Bentuk perbedaan lain dari kedua material ini bisa dilihat dari sisi tampilan. Selama ini keramik dinilai memiliki tampilan warna dan pola yang lebih solid dan tidak harus menyerupai bahan.
Sedangkan ubin dari pola dan warna dibuat lebih beragam dan sekilas lebih menyerupai bahannya. Bukan hanya itu, ubin memiliki tampilan yang lebih menyerupai butiran kayu dan marmer.
Daya Tahannya
Keramik dinilai memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap panas. Namun bahan material satu ini juga lebih rentan pada infiltrasi kelembaban. Untuk kelembaban ini sebenarnya sama dengan ubin dimana memang lebih rentan.
Kemudian keramik memiliki struktur yang lebih berat, padat dan tahan terhadap air. Karena itu material ini cocok digunakan di luar ruangan dengan iklim sedang. Kemudian dari sisi ketahanan terhadap panas juga lebih baik karena itu bahan ini layak digunakan dijadikan permukaan meja.
Instalasi
Ketika diaplikasikan pada permukaan lantai, keramik dinilai memiliki struktur yang kurang tahan lama dan padat. Namun material ini lebih mudah dipotong secara manual memakai pemotong ubin snap atau gergaji basah.
Sementara itu untuk ubin dari sisi ketahanannya memang lebih rapuh dari material lainnya. Selain itu bahan ini juga tidak mudah dipotong dan harus menggunakan tenaga profesional yang sudah berpengalaman.
Kegunaan
Ubin memiliki tekstur lebih keras sehingga sangat cocok digunakan di berbagai ruangan baik itu backsplash di dapur. Sedangkan material keramik bisa digunakan di ruang tamu dengan tingkat lalu lintas yang lebih rendah daripada ubin.
Jadi perbedaan ubin dan keramik ini bisa dilihat dari daya tahan, instalasi, teknik pembuatan dan kegunaannya. Lalu kedua material ini juga sama-sama digunakan di permukaan lantai hanya saja bedanya di tingkat lalu lintas baik yang tinggi atau rendah.